Kurikulum Baru SMP Berbasis Teknologi Informasi
Kamis, 15 November 2012 16:42 WIB
SERAMBINEWS.COM - Pada Juni 2013 nanti, para guru dan siswa akan menjalankan kurikulum
baru. Kurikulum untuk berbagai jenjang pendidikan mengalami perubahan
termasuk di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa perkembangan
teknologi saat ini sangat pesat. Untuk itu, mulai jenjang SMP, Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) akan dijadikan sarana pembelajaran pada
semua mata pelajaran.
"Jadi TIK menjadi media semua mata
pelajaran untuk jenjang SMP ini sehingga anak-anak juga bisa mengenal
teknologi dengan baik," kata Nuh saat jumpa pers di Kantor Kemdikbud,
Jakarta.
"Tidak ada pelajaran komputer sendiri. Itu semua diintegrasikan dengan mata pelajaran lain," jelas Nuh.
Rencananya,
pihaknya akan mendorong agar tiap sekolah dilengkapi dengan perangkat
komputer dan sambungan internet sehingga memudahkan anak-anak dalam
menerapkan TIK yang menjadi media dalam tiap mata pelajaran.
"Seharusnya seperti itu. Komputer paling tidak tiap sekolah harus punya untuk anak didiknya," ungkap Nuh.
Meski
sarana pembelajarannya ditekankan dengan TIK, pendekatan yang dilakukan
pada tingkatan ini tidak jauh berbeda dengan pendekatan pada pendidikan
dasar. Sains tetap menjadi penggerak dan terintegrasi dengan mata
pelajaran lain.
Kendati demikian, IPA dan IPS telah muncul
sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri. Begitu pula dengan bahasa
Inggris yang mulai diajarkan untuk membentuk ketrampilan bahasa dan
masuk dalam struktur kurikulum baru sebagai mata pelajaran yang berdiri
sendiri.
Dengan perubahan kurikulum ini, 12 mata pelajaran yang
dulu diajarkan pada tingkat SMP menjadi berkurang menjadi 10 mata
pelajaran yaitu Agama, PPKn, Matematika, bahasa Indonesia, Seni Budaya,
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, IPA, IPS, bahasa Inggris dan Prakarya.
Sementara
untuk mata pelajaran pengembangan diri, seperti TIK akan diintegrasikan
ke semua mata pelajaran. Tidak hanya itu, penilaian pada jenjang
sekolah ini juga sedikit mengalami perubahan. Hasil karya atau
portofolio anak-anak ini akan dijadikan instrumen untuk penilaian juga.
"Ini untuk mendorong agar anak-anak bisa kreatif. Karena itu ada mata pelajaran Prakarya dalam kurikulum baru ini," tandasnya.